Perilaku manusia penuh dengan naluri hewan. Hewan secara kodratnya tidak suka dipakaikan pakaian, sedangkan manusia normal, secara kodratnya, dan jika ditanyakan secara jujur mempunyai perasaan malu untuk telanjang. Secara naluri, manusia normal akan menutupi auratnya di depan orang ramai. Namun, manusia zaman sekarang banyak yang mempunyai perilaku yang menyerupai binatang — tidak malu untuk tidak menutup aurat di depan orang ramai.
Buku yang ditulis oleh Desmond Morris yang berjudul “The Human Animal: A Personal View of the Human Species” yang dapat diunduh pada bagian akhir tulisan ini, dapat dikatakan pembenaran kepada pendapat yang mengatakan manusia itu adalah binatang.

Sebagai mahluk yang derajatnya lebih tinggi dari binatang, sepatutnya kita mengkritisi buku ini. Terasa menyesatkan, seakan-akan menjadi pembenaran bahwa manusia tidak mengapa bersifat seperti binatang, yang seharusnya kita jauhi. Walaupun sebenarnya ada sifat-sifat binatang yang perlu ditiru seperti yang ditunjukkan dalam surat An-Nahl (lebah) dalam Al-Quran. Sebagai seorang Muslim, sekarang saya paham kenapa manusia-manusia yang hidup bebas tanpa landasan agama dan moral berperilaku seperti binatang, seperti grafik yang saya lukis di bawah ini.

Dalam Al-Quran disebut tujuh sifat (buruk) binatang yang juga dipunyai oleh manusia.
- Babi (QS Al-Maaidah: 60) — kotor, tidak ada rasa cemburu
- Anjing (QS Al-A’raf: 176) — patuh dan setia membabi buta
- Laba-laba (QS Al-Ankabut: 41) — berlindung selain Allah dengan membangun rumah yang kuat
- Kera (QS Al-Baqarah: 65) — serakah
- Nyamuk (QS Al-Baqarah: 26) — mengambil hak orang lain
- Keledai (QS Al Jumu’ah: 5) — bodoh
- Binatang ternak (QS Al-A’raf: 179) — tidak ada keistimewaan
Mari kita hindari sifat-sifat buruk tersebut.
Wallahu’alam bishawab
Rujukan: Desmond Morris, “The Human Animal: A Personal View of the Human Species” (1994) | https://tafsirq.com/index
You must be logged in to post a comment.