Seminggu mengikuti training elektron mikroskop di pabrik perusahaan JEOL di Tachikawa, Tokyo — saya sangat merasakan semangat dan budaya ‘maju’ dari orang Jepang. Saya mengikuti training ini bersama tiga peserta lain dari King Saud University, Saudi Arabia. Kenji Ohara — pengajar kami dari JEOL — sangat terkejut mendengar bahwa jam kerja di King Saud University hanya dari jam 8.30 pagi sampai 2.30 siang. Dapat dibayangkan bagaimana produktivitas jika jam kerja kurang dari 6 jam sehari — ditambah lagi dengan sifat ‘malas’-nya para pekerja disana jika dibandingkan dengan orang Jepang.
Saya menemukan tulisan di bawah ini, yang dipajang diruang tunggu di bangunan R & D JEOL di Tachikawa — yang menggambarkan bagaimana buku yang berjudul ‘Electron Microscope” membuat Kenji Kazato pendiri JEOL — perusahaan yang menguasai pasaran mikroskop elektron di dunia — berpikir bahwa tidak ada jalan lain bagi orang Jepang untuk membangun negara mereka tanpa menguasai teknologi. Dengan semangat inilah beliau berhasil merancang mikroskop elektron buatan Jepang. Bagaimana dengan kita?