“Bapak” dan “mamak”, begitulah saya memanggil ayah (77 tahun) dan ibu (74 tahun) saya. Walaupun umur saya yang hampir kepala empat saya masih selalu meminta pendapat dan saran-saran mereka — terutama ketika saya ditimpa masalah. Adalah kebiasaan saya selalu menelpon mereka yang sudah pensiun sebagai dosen di Universitas Negeri Padang, Indonesia — paling tidak sekali dua minggu. Saya percaya, dengan doa dan restu merekalah saya dapat berkarir seperti sekarang ini. Mereka selalu berkata, “Kami selalu mendoakan anak-anak supaya mereka diberikan jalan yang terbaik“. Walaupun saya tidak jadi pindah ke Universiti Malaysia Pahang, dan tetap di sini (Universiti Teknologi Malaysia) — bagi mereka, inilah jalan yang terbaik yang ditunjukkan oleh Allah SWT kepada saya.