Karl Popper adalah seorang filsuf dan teoretikus ilmu pengetahuan Austria-Britania yang memiliki pengaruh besar dalam filsafat ilmu pengetahuan dan teori politik. Berikut adalah beberapa pemikiran penting dari Karl Popper:
- Falsifikasi: Salah satu kontribusi terbesar Popper adalah prinsip falsifikasi, yang menyatakan bahwa sebuah teori atau hipotesis ilmiah harus dapat diuji dan dibantah. Menurut Popper, ilmu pengetahuan berkembang dengan menguji dan menolak hipotesis yang salah, bukan dengan mengkonfirmasi yang benar.
- Demarkasi Ilmu Pengetahuan dan Pseudosains: Popper berusaha membedakan antara ilmu pengetahuan yang sah dan pseudosains. Menurutnya, kriteria utama adalah apakah suatu teori dapat diuji dan dibantah. Jika tidak, itu bukan ilmu pengetahuan yang sah.
- Rasionalisme Kritis: Popper mengembangkan pendekatan yang dikenal sebagai rasionalisme kritis, yang menekankan pentingnya skeptisisme, kritik, dan argumen rasional dalam mencari pengetahuan.
- Masyarakat Terbuka: Dalam bidang politik, Popper dikenal karena advokasinya terhadap “masyarakat terbuka,” di mana individu bebas untuk mengkritik dan mengubah institusi sosial. Ia menentang totalitarisme dan menekankan pentingnya demokrasi, toleransi, dan kebebasan individu.
- Historisisme dan Prediksi Sejarah: Popper mengkritik pandangan bahwa sejarah mengikuti pola atau hukum yang dapat diprediksi, suatu pandangan yang ia sebut “historisisme.” Menurutnya, upaya untuk memprediksi atau mengendalikan perkembangan sejarah adalah sia-sia dan berbahaya.
- Masalah Induksi: Popper memberikan solusi unik untuk masalah induksi dalam filsafat ilmu pengetahuan, menolak gagasan bahwa observasi dapat memberikan dasar yang pasti untuk pengetahuan ilmiah. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan berkembang melalui proses konjektur dan refutasi.
- Realisme Ilmiah: Meskipun menekankan falsifikasi, Popper tetap menjadi realis dalam hal sains. Ia berpendapat bahwa teori ilmiah yang sukses menggambarkan realitas objektif, meskipun kita tidak pernah dapat yakin bahwa teori tersebut benar.
- Pengaruh pada Filsafat dan Ilmu Pengetahuan: Pemikiran Popper telah memberikan pengaruh besar pada filsafat ilmu pengetahuan, metodologi penelitian, dan epistemologi. Ia juga berinteraksi dengan banyak ilmuwan terkemuka, termasuk Albert Einstein dan Werner Heisenberg.
- Kontribusi ke Filsafat Sosial dan Politik: Selain kontribusinya dalam filsafat ilmu pengetahuan, Popper juga menulis secara ekstensif tentang isu-isu sosial dan politik, termasuk demokrasi, kebebasan, dan sosialisme.
- Debat dengan Kontemporer: Popper terlibat dalam debat publik dengan beberapa filsuf dan ilmuwan kontemporer, termasuk Ludwig Wittgenstein dan Thomas Kuhn. Debat ini sering kali menyoroti perbedaan pendekatan dan pandangan tentang sifat ilmu pengetahuan.
Karl Popper adalah salah satu filsuf paling berpengaruh abad ke-20, dan pemikirannya terus mempengaruhi berbagai bidang, mulai dari filsafat ilmu pengetahuan hingga teori politik.