Pemikiran dan kontribusi penting Aristotle berdasarkan pengetahuan yang sudah ada:
- Metafisika: Aristotle dikenal karena karyanya dalam metafisika, di mana dia menjelaskan konsep substansi, bentuk, dan perubahan. Dia berpendapat bahwa setiap benda memiliki “bentuk” dan “materi,” dan perubahan terjadi ketika bentuk berubah.
- Logika: Aristotle adalah salah satu pendiri logika formal. Dia mengembangkan sistem silogisme, yang merupakan metode deduktif untuk menyimpulkan kesimpulan dari premis yang diberikan.
- Etika: Dalam “Etika Nikomakia,” Aristotle mengembangkan konsep “kebajikan tengah,” di mana kebajikan adalah titik tengah antara dua ekstrem. Dia juga berpendapat bahwa kebahagiaan adalah tujuan tertinggi dalam hidup, dan dapat dicapai melalui hidup yang bermoral dan rasional.
- Ilmu Politik: Aristotle menulis secara ekstensif tentang pemerintahan dan negara, dan berpendapat bahwa bentuk terbaik dari pemerintahan adalah monarki konstitusional yang dipimpin oleh kelas menengah.
- Epistemologi: Aristotle berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman sensoris, berbeda dengan Plato yang menekankan akal budi. Dia percaya bahwa pengetahuan dimulai dengan persepsi indrawi dan berakhir dengan pemahaman intelektual.
- Biologi dan Ilmu Alam: Aristotle adalah salah satu ilmuwan pertama yang melakukan observasi dan klasifikasi organisme. Dia melakukan banyak penelitian dalam biologi, zoologi, dan botani, dan banyak dari klasifikasinya bertahan selama berabad-abad.
- Poetika: Dalam karyanya “Poetika,” Aristotle menganalisis puisi dan drama, terutama tragedi. Dia mengembangkan konsep katarsis, atau pembersihan emosi, sebagai fungsi dari tragedi.
- Fisika: Meskipun banyak dari teori fisikanya telah digantikan, Aristotle adalah salah satu pengkaji pertama tentang gerakan, waktu, dan ruang. Dia berpendapat bahwa alam semesta bersifat hierarkis dan berpusat di Bumi.
- Pengaruh pada Filsafat Barat: Pemikiran Aristotle telah membentuk filsafat Barat selama lebih dari dua ribu tahun. Dia mempengaruhi berbagai bidang, termasuk teologi, ilmu pengetahuan, etika, dan politik.
- Metode Empiris: Berbeda dengan Plato, Aristotle menekankan pentingnya observasi dan pengalaman dalam mencapai pengetahuan. Dia adalah salah satu pendukung awal metode empiris dalam penyelidikan ilmiah.
Pemikiran Aristotle sangat luas dan beragam, mencakup hampir setiap aspek pengetahuan manusia yang ada pada zamannya. Dia adalah salah satu filsuf paling berpengaruh dalam sejarah, dan karyanya masih dipelajari dan dikutip hingga hari ini.