Herbert Marcuse (1898–1979) adalah seorang filsuf dan sosiolog Jerman-Amerika yang terkait dengan Sekolah Frankfurt dari Teori Kritis. Pemikirannya berfokus pada teori sosial, teknologi, dan estetika, dan ia menjadi salah satu tokoh penting dalam gerakan mahasiswa dan protes sosial pada tahun 1960-an. Berikut adalah beberapa pemikiran penting dari Herbert Marcuse:
- Kritik terhadap Masyarakat Industri: Marcuse mengkritik cara masyarakat industri kapitalis menggunakan teknologi untuk mengendalikan dan menindas individu. Dia berpendapat bahwa teknologi yang seharusnya membebaskan manusia malah digunakan untuk memperkuat struktur kekuasaan yang ada.
- Konsep “Manusia Satu Dimensi”: Dalam bukunya “One-Dimensional Man,” Marcuse menggambarkan bagaimana masyarakat modern mengurangi manusia menjadi entitas yang datar dan satu dimensi. Dia berpendapat bahwa kapitalisme dan birokrasi telah mengurangi potensi manusia untuk berpikir kritis dan bertindak secara otonom.
- Kritik terhadap Budaya Massa: Marcuse mengkritik budaya massa yang dihasilkan oleh masyarakat kapitalis, yang menurutnya mengurangi kapasitas individu untuk berpikir kritis dan meredam potensi pemberontakan. Dia melihat budaya massa sebagai alat untuk mengendalikan dan memanipulasi massa.
- Pentingnya Estetika: Marcuse menekankan peran seni dan estetika dalam masyarakat. Dia melihat seni sebagai salah satu cara untuk melawan penindasan dan mengekspresikan potensi manusia yang lebih tinggi. Seni dapat berfungsi sebagai bentuk protes dan kritik terhadap struktur sosial yang ada.
- Kritik terhadap Marxisme Ortodoks: Meskipun Marcuse adalah seorang Marxis, dia mengkritik beberapa aspek dari Marxisme ortodoks, terutama penekanannya pada kelas pekerja sebagai agen perubahan sosial tunggal. Marcuse melihat potensi untuk perubahan dalam kelompok lain, termasuk mahasiswa dan kaum minoritas.
- Pembebasan Seksual: Marcuse juga dikenal karena pandangannya tentang seksualitas dan pembebasan seksual. Dia berpendapat bahwa masyarakat kapitalis menindas seksualitas dan mengurangi potensi manusia untuk kenikmatan dan kepuasan. Pembebasan seksual adalah bagian dari pembebasan manusia yang lebih luas dari penindasan sosial.
- Kritik terhadap Positivisme: Marcuse menolak pendekatan positivistik terhadap ilmu pengetahuan dan sosiologi, yang menekankan pengamatan empiris dan penolakan terhadap spekulasi teoretis. Dia berpendapat bahwa pendekatan ini mengabaikan struktur sosial yang mendasari dan potensi untuk perubahan.
- Pentingnya Imajinasi dan Utopia: Marcuse menekankan peran imajinasi dan pemikiran utopis dalam perjuangan untuk perubahan sosial. Dia melihat imajinasi sebagai alat penting dalam membayangkan dan menciptakan dunia yang lebih adil dan bebas.
Pemikiran Marcuse telah berpengaruh besar dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, sosiologi, studi budaya, dan teori kritis. Dia tetap menjadi tokoh penting dalam pemikiran kiri dan analisis masyarakat kontemporer.