
memungkinkan pembuatan thin film dengan kualitas tinggi serta proses yang terkendali. Oleh karena
itu, pengambilan topik SPR ini diharapkan dapat mendayagunakan fasilitas yang terdapat di UM.
Topik mengenai SPR itu tergolong baru dan tidak familiar bagi kami yang notabene hanya mahasiswa
S1 kimia. Namun, dengan bantuan arahan dari dosen pembimbing, kami merasa tertantang untuk
menjalankan riset pada topik tersebut karena sesuatu yang baru tentu akan semakin memperkaya
pengetahuan kami. Dalam mempersiapkannya, kami banyak melakukan studi literatur, saling
berdiskusi dengan sesama tim, hingga mengikuti rekaman kuliah nanomaterial untuk mahasiswa S2
fisika yang diampu oleh Prof Hadi sendiri. Tak lupa, Prof Hadi juga banyak menjelaskan dan
mengulangi uraian materi-materi penting untuk meningkatkan pemahaman kami. Meski dalam
prosesnya kami sedikit kelimpungan karena jadwal yang ada pada saat itu overlap dengan jadwal
kegiatan KKN dan magang, proses persiapan untuk riset tugas akhir ini tetap dapat berjalan dengan
kondusif. Minggu demi minggu kami habiskan untuk memahami materi dan konsep-konsep penting
mengenai topik riset SPR. Cukup sulit, namun karena dilakukan bersama-sama dengan teman satu
tim, juga dengan bimbingan dari Prof Hadi sendiri yang terkesan cukup santai namun tetap efektif dan
progresif, akhirnya kami dapat melaluinya.
Hingga akhirnya tibalah kami pada tahap pengerjaan prosedur penelitian, yaitu pembuatan thin film
menggunakan reaktor sputtering. Sebenarnya saat sampai di tahap ini, desain penelitian kami masih
belum final. Namun karena memburu waktu, kami langsung beralih ke tahap pengerjaan prosedur
penelitian sambil terus mengembangkan desain dan topik riset kami seiring dengan proses
pelaksanaan. Proses diskusi dan penyempurnaan desain penelitian kami lakukan secara dinamis
agar dapat disesuaikan dengan kondisi pengerjaan serta data yang diperoleh. Sayangnya, topik riset
mengenai SPR ini kemudian tidak jadi kami lanjutkan karena beberapa hal. Salah satunya adalah
karena keterbatasan peralatan, khususnya alat untuk mendeteksi gelombang yang dihasilkan oleh
sampel akibat fenomena SPR. Alat yang mendukung pengujian ini, Photoluminescence
Spectrometer, tidak tersedia di laboratorium UM.
Dokumentasi hasil fabrikasi lapisan Cu dengan metode sputtering
Ini adalah awal dari perubahan besar dalam perjalanan skripsi kami. Sejak awal, kami tertarik dengan
sputtering, tapi seiring waktu dan melihat alat yang ada di UM, kami mulai menyadari bahwa alat yang
kami miliki terdapat banyak keterbatasan dan proses uji yang harusnya dilakukan tidak ada alatnya
sehingga ini akan memberhentikan penelitian kami. Maka dari itu, kami merasa ada sesuatu yang
lebih menarik dan relevan yang bisa dieksplorasi. Setelah berbagai pertimbangan dan diskusi dengan
dosen pembimbing, diputuskan bahwa penelitian beralih menjadi topik PEC. Pertimbangan ini
membuat kami merasa antusias dan sedikit gugup tentang apa yang akan datang.