Kami menghabiskan banyak waktu untuk berdiskusi mengenai topik ini seperti mengenai metode
serta alat dan bahan yang akan digunakan. Kami berbincang dengan beberapa teman sejawat
tentang perubahan judul ini. Mereka memberikan pandangan yang beragam, dari sisi positif hingga
tantangan yang mungkin akan kami hadapi. Ini membantu kami untuk melihat gambaran lebih besar
dan mempertimbangkan semua aspek. Kami berbicara dengan pembimbing kami tentang perubahan
judul dan metode yang akan digunakan. Awalnya, kami agak khawatir akan bagaimana reaksi beliau
nanti. Namun, pembimbing sangat terbuka dan mendukung. Kami membahas alasan di balik
perubahan ini dan bagaimana topik baru ini dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam
penelitian ilmiah.
Kami mulai mendalami topik PEC, karena ini adalah wilayah yang relatif baru bagi kami, jadi ada
banyak hal baru yang harus kami pelajari. Kami mulai membaca artikel dan jurnal ilmiah, menonton
kuliah daring, dan mencari sumber daya lain untuk memahami konsep-konsep yang terlibat. Kami
terkejut oleh kompleksitas beberapa konsep di balik PEC. Ternyata ada banyak variabel dan proses
yang perlu dipahami dengan baik. PEC ini melibatkan kimia, fisika, dan teknologi material. Topik ini
menantang, tetapi pada saat yang sama, juga membuat kami semakin tertarik untuk menggali lebih
dalam. Kami mulai membandingkan kedua topik ini dalam hal kompleksitas, dampak, dan potensi
penelitian masa depan. Meskipun sputtering memiliki daya tariknya sendiri, Kami merasa perubahan
ke arah PEC adalah keputusan yang cukup tepat. Topik baru ini memiliki implikasi yang lebih besar
terhadap pembangunan energi berkelanjutan. Namun seiring berjalannya waktu, banyak sekali
kendala yang kami hadapi. Karena proses pembuatan PEC yang cukup kompleks ini juga tidak
didukung dengan alat yang sepadan. Awalnya kami mengira bahwa tidak perlu menggunakan alat
dengan standar tinggi namun setelah kami mempelajari lebih lanjut mengenai PEC, ternyata tidak
semudah yang kami harapkan dan ini cukup membuat kami frustasi karena banyak waktu yang telah
terlewati namun ternyata tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Akhirnya kami berdiskusi dengan pembimbing kami mengenai kendala yang ada ini. Dan pembimbing
kami juga mendiskusikan dengan dosen lain yang pernah melakukan pembuatan PEC dan paham
mengenai alat-alat yang ada di UM. Setelah diskusi yang cukup panjang ini dengan berbagai
pertimbangan akhirnya topik skripsi diganti menjadi water splitting yang jujur ini juga sesuatu yang
baru bagi kami. Pembimbing memaparkan secara garis besar mengenai water splitting dan penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya. Kami mulai menelaah kembali topik yang baru ini.
Begitu pula dengan PEC, topik water splitting ini relatif baru bagi kami sehingga perlu banyak hal
baru yang harus kami pelajari. Kami juga mencari artikel ilmiah, video kuliah, dan sumber daya lain
untuk memahami lebih dalam tentang konsep dan potensi water splitting. Namun lagi-lagi topik ini
terkendala dari segi alat yang kurang memadai dan proses uji yang tidak dapat dilakukan di UM
maupun di Indonesia. Karena alat uji yang tidak ada. Sehingga kami juga mulai mengurungkan niat
untuk mengambil topik ini sebagai tema skripsi. Kami menyadari bahwa ini kami merupakan
bimbingan pertama dari Prof. Hadi Nur dan beliau mengetahui seluk beluk peralatan yang ada di UM.
Beliau juga belum menentukan arah penelitian yang tepat saat itu. Sejujurnya kami juga bingung
harus bagaimana saat itu, karena baik kami dan Prof. Hadi, sama-sama memulai penelitian ini dari
awal tanpa arahan dari pihak lain. Namun dari semua perubahan topik yang kami lalui ini, kami
menjadi sadar bahwa menjadi peneliti atau ilmuwan sesungguhnya tidak mudah. Banyak aspek yang
perlu dipertimbangkan, mulai dari segi material maupun non material. Meskipun terjadi berbagai
perubahan topik ini, Prof. Hadi selalu optimis dan memberikan semangat pada kami. Beliau selalu
memberikan solusi dan inovasi baru dalam mengembangkan topik yang akan kami pilih. Kami pun
juga termotivasi untuk terus berkembang lagi.
Tibalah hari dimana kami kembali melakukan penelitian setelah melewati beberapa kali pergantian
topik. Topik peneitian ini membuat kami berdebar karena topik ini belum pernah ada sebelumnya di
jurusan kami. Kami memulai dengan semangat mengingat teman-teman kami yang lain sudah
melakukan penelitian terlebih dahulu, bahkan beberapa di antaranya sudah selesai. Untuk memulai
penelitian ini, kami membeli alat dan bahan terlebih dahulu. Setelah alat dan bahan terpenuhi, kami
mulai menyusun rencana penelitian yang akan kami lakukan. Kami bekerja sama dengan membagi
tugas untuk mengerjakan penelitian ini. Penelitian kami yaitu pembuatan sel surya berbasis
FTO/ZnO:Mg/Cu
2
O, di mana deposisi lapisan FTO/ZnO:Mg melalui pirolisis semprot (spray pyrolysis)
dan deposisi Cu
2
O melalui elektrodeposisi.